Minggu, 08 Juni 2008

Seharusnya

Sudah kebayakan gaya dan menjadi sorotan masyarakat, sehingga mereka menganggap dirinya menjadi public vigur yang diartikan sebagai barometer (standar) mode, gaya yang bakal diikuti masyarakat.

Kebelinger ini begitu berlarut-larut sehingga kita tidak meluruskan pendangan masyarakat yang mulai memasuki masa keblinger. Ini tanggung Jawab sapa?

Seharusnya yang menjadi barometer, standar kebenaran yang mutlak adalah Sang Pencipta Marah tidak kalo kita melakukan hal seperti ini,
- bukannya karena si 'A' gak apa-apa melakukan itu, kenapa saya di cekal,
- si 'B' anaknya tokoh dinegara kita aja kelakuannya begitu, saya boleh dong.
- Liat aja pejabat itu, saya kan cuma melakukan ini doang.
trus mereka menjerit, dimana keadilan
padahal yang berhak bicara tentang keadilan adalah orang-orang yang telah melakukan kebaikan/kebenaran.
kalo dia aja gak benar, jangan pernah bicara keadilan dong.

Sama halnya dengan orang bicara HAK ASAZI MANUSIA (HAM), sementara dia aja tidak pernah memenuhi KEWAJIBAN. harusnya malu dong.

HANYA ORANG YANG TELAH MELAKUKAN KEWAJIBANLAH YANG BERHAK MENANYAKAN HAKNYA.

Jangan pernah nuntut (Hak) Gaji, kalo belum melakukan (kewajiban) Kerja. KERJA & GAJI
Jangan pernah nuntut (Hak) sayang, kalo belum melakukan (kewajiban) kasih. KASIH & SAYANG

aku apa?

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor by